Take only Pictures: Ecotourism

James Sebastiano is a filmmaker, entrepreneur, and Co-Founder of the Alchemy Yoga and Meditation Center in Ubud. Originally from the U.S., James transformed his health from a Standard American Diet to organic vegan food, inspiring his documentary Chasing The Present, which explores the global issue of anxiety. A marketing expert and conscious entrepreneur, he champions ethical and environmentally sustainable business practices. Alongside his professional work, James is an avid photographer, traveler, filmmaker, and poet, blending his diverse passions with his commitment to wellness and psychological insight. He holds a master’s degree in Vegan Live Food Nutrition from the Tree of Life Center and a Bachelor of Arts in Psychology from the University of Colorado.

James Sebastiano adalah seorang pembuat film, pengusaha, dan salah satu pendiri Alchemy Yoga and Meditation Center di Ubud. Berasal dari Amerika Serikat, James mengubah kesehatannya dengan beralih dari pola makan standar di sana ke makanan vegan organik. Perubahan ini menginspirasi pembuatan film dokumenter Chasing The Present, yang mengeksplorasi masalah global tentang kecemasan. Sebagai pakar pemasaran dan pengusaha, ia mendukung praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan di aspek lingkungan. Selain pekerjaan profesionalnya, James adalah seorang fotografer, pelancong, dan penyair, memadukan berbagai minat dengan komitmennya terhadap kesehatan dan wawasan psikologis. Ia memiliki gelar master dalam Vegan Live Food Nutrition dari Tree of Life Center dan gelar Sarjana Seni dalam Psikologi dari University of Colorado.

Juliet Kinsman is a London-based Journalist, Sustainability Consultant, and Broadcaster who has lived in New York, Algeria, India, and Greece, and has been celebrating the world’s most special places to spend time for more than two decades. As Condé Nast Traveller's first Sustainability Editor, she created the Evening Standard's sustainable travel channel and hosts their award-winning podcast. A talking head for Sky News and the BBC, Founding Editor of Mr & Mrs Smith, and Founder of the non-profit communications consultancy Bouteco, she has written and edited scores of guidebooks, most recently The Green Edit: Travel and The Bucket List: Eco Experiences. In her 30-year career, she has reviewed, edited, and critiqued thousands of hotels for newspapers, magazines, and websites globally.

Supported by Buahan, a Banyan Tree Escape.

Juliet Kinsman adalah seorang jurnalis, konsultan keberlanjutan, dan penyiar yang berbasis di London dan pernah tinggal di New York, Aljazair, India, dan Yunani. Selama lebih dari dua dekade, ia menghabiskan waktunya menyambangi dan merayakan tempat-tempat paling istimewa di dunia. Sustainability Editor pertama di Condé Nast Traveller, ia menciptakan saluran perjalanan berkelanjutan di Evening Standard dan menjadi pembawa acara podcast pemenang penghargaan mereka. Ia juga merupakan komentator di Sky News dan BBC, Pendiri & Editor Mr & Mrs Smith, serta Pendiri konsultan komunikasi nirlaba Bouteco, dan telah menulis dan menyunting banyak buku panduan, dengan yang terbaru berjudul The Green Edit: Travel dan The Bucket List: Eco Experiences. Dalam 30 tahun kariernya, ia telah meninjau, menyunting, dan mengkritik ribuan hotel untuk surat kabar, majalah, dan situs web di seluruh dunia.

Didukung oleh Buahan, a Banyan Tree Escape.

Wayan Wardika is a firefly conservationist and the founder of Rumah Konservasi Kunang-kunang. Born and raised in the traditional village of Taro, Gianyar, Wayan's childhood was illuminated by the presence of fireflies, especially after electricity reached his village when he was 12. Today, these enchanting creatures are becoming increasingly rare in Bali due to global warming, habitat loss, light pollution, and chemical contamination from agriculture. At Rumah Konservasi Kunang-kunang, Wayan is dedicated to preserving the fireflies' natural habitat by creating pesticide-free zones and promoting regenerative farming practices. The center includes a firefly lab for experimenting, researching, and breeding fireflies to boost their population. Wayan works with three full-time scientists, all committed to making a significant impact on sustainability.

Wayan Wardika adalah seorang konservasionis kunang-kunang dan pendiri Rumah Konservasi Kunang-kunang. Lahir dan besar di desa tradisional Taro, Gianyar, masa kecil Wayan diterangi oleh kehadiran kunang-kunang, terutama setelah listrik masuk ke desanya saat ia berusia 12 tahun. Saat ini, makhluk-makhluk ini menjadi langka di Bali akibat pemanasan global, kehancuran habitat, polusi cahaya, dan kontaminasi kimia dari sektor pertanian. Di Rumah Konservasi Kunang-kunang, Wayan berdedikasi melestarikan habitat alami kunang-kunang dengan menciptakan zona bebas pestisida dan mempromosikan praktik pertanian regeneratif. Pusat ini memiliki laboratorium khusus untuk melakukan eksperimen, penelitian, dan pengembangbiakan kunang-kunang guna meningkatkan populasinya. Wayan bekerja dengan tiga ilmuwan penuh waktu, semuanya berkomitmen untuk memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan.