Dominggas Nari is a gender-based violence expert from Papua, Indonesia, with over 20 years of experience working to reduce violence against women in the region. She develops programs, engages in academic work, and participates in activism. This includes leading women’s rights campaigns at the grassroots level, government advocacy, documenting violence cases, and collaborating with NGOs to promote women’s rights in public spaces. In addition to women's rights, she has been dedicated to empowering and strengthening Papuan indigenous communities since 1998, initially with Jaringan Pembela Hak-hak Masyarakat Adat (JAPHAMA) and later with the Konsorsium Pembela Masyarakat Adat. She earned her MA in Applied Anthropology from the University of Indonesia and her BA in Political Science from Cenderwasih University.
Dominggas Nari adalah seorang pakar kasus kekerasan berbasis gender dari Papua, Indonesia, yang selama lebih dari 20 tahun aktif dalam upaya mengurangi kekerasan terhadap perempuan di wilayah ini. Ia mengembangkan beragam program, terlibat dalam kerja-kerja akademik, dan bergiat melalui aktivisme, termasuk memimpin kampanye hak perempuan di tingkat akar rumput, advokasi ke pemerintah, dokumentasi kasus kekerasan, dan berkolaborasi dengan organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan hak-hak perempuan di ruang publik. Selain itu, ia juga mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk memberdayakan masyarakat adat Papua sejak tahun 1998, awalnya dengan Jaringan Pembela Hak-hak Masyarakat Adat (JAPHAMA) dan kemudian dengan Konsorsium Pembela Masyarakat Adat. Ia meraih gelar Master Antropologi Terapan dari Universitas Indonesia dan gelar Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Cenderawasih.